Pertahanan Udara Ukraina Sebabkan Terjadinya Ledakan di Polandia

- 17 November 2022, 07:14 WIB
Pertahanan Udara Ukraina Sebabkan Terjadinya Ledakan di Polandia
Pertahanan Udara Ukraina Sebabkan Terjadinya Ledakan di Polandia /Pixabay/

SalatigaTerkini - Sebuah rudal yang menghantam Polandia mungkin adalah tembakan liar oleh pertahanan udara Ukraina dan bukan serangan Rusia, Polandia dan NATO mengatakan pada hari Rabu, meredakan kekhawatiran global bahwa perang di Ukraina dapat tumpah melintasi perbatasan.

Namun demikian, kepala NATO mengatakan bahwa Moskow, bukan Kyiv yang pada akhirnya harus disalahkan, karena memulai perang sejak awal dan meluncurkan serangan yang memicu pertahanan Ukraina.

"Ini bukan salah Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama saat melanjutkan perang ilegalnya melawan Ukraina," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan di Brussels.

Duta besar NATO mengadakan pembicaraan darurat untuk menanggapi ledakan pada hari Selasa yang menewaskan dua orang di Polandia dekat perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Lirik Lagu Unholy Milik Sam Smith dan Kim Petras yang Jadi Tren di Instagram Reels dan Tik-Tok

Baca Juga: Beyonce Jadi Penyanyi Yang Paling Banyak Masuk Nominasi Dalam Sejarah Grammy

"Dari informasi yang kami dan sekutu kami miliki, itu adalah roket S-300 yang dibuat di Uni Soviet, roket tua dan tidak ada bukti bahwa itu diluncurkan oleh pihak Rusia sangat mungkin bahwa itu ditembakkan oleh pertahanan anti-pesawat Ukraina." kata Presiden Polandia Andrzej Duda.

Stoltenberg juga mengatakan kemungkinan itu adalah rudal pertahanan udara Ukraina.Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan Warsaw mungkin tidak perlu mengaktifkan Pasal 4 perjanjian NATO, yang menyerukan konsultasi ketika negara anggota menganggap keamanannya terancam.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan rudal itu tidak mungkin ditembakkan dari Rusia. Insiden itu terjadi ketika Rusia menembakkan sejumlah rudal ke kota-kota di seluruh Ukraina, dalam apa yang dikatakan Ukraina sebagai tembakan terbesar dari serangan semacam itu dalam perang sembilan bulan.

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x