SalatigaTerkini - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa bakal mengundurkan diri pada 13 Juli 2022 mendatang
Pengumuman itu muncul setelah hari yang penuh gejolak di mana para pengunjuk rasa menyerbu kediaman Gotabaya Rajapaksa dan membakar rumah Perdana Menteri untuk melampiaskan kemarahan mereka atas krisis ekonomi yang memburuk.
Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada Sabtu, 10 Juli 2022 bahwa Rajapaksa telah setuju untuk mengundurkan diri pada 13 Juli 2022 nanti.
"Keputusan untuk mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai. Karena itu saya meminta masyarakat untuk menghormati hukum dan menjaga perdamaian," katanya.
Baca Juga: Ratusan Pengunjuk Rasa 'Kuasai' Kediaman Resmi Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Kolombo
Berita tentang keputusan presiden Sri Lanka, disambut bahagia dengan kembang api sebagai perayaan di beberapa bagian ibu kota, Kolombo.
“Hari ini adalah hari kemerdekaan bagi saya yang lahir di negara ini, bukan tahun 1948, karena hari ini kita telah berjuang untuk kebebasan kita dari tirani dan para bajingan dan politisi serakah yang telah menjalankan bangsa kita ke titik nol,” kata seorang pengunjuk rasa dilansir dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Rajapaksa dievakuasi dari istana kepresidenan di Kolombo, sebelum ribuan pengunjuk rasa menyerbu gedung itu, untuk menuntut pengunduran dirinya.