SalatigaTerkini - Inggris dan Amerika Serikat menuduh China melakukan sabotase siber dan melakukan peretasan server 'Microsoft Exchange'.
Dilansir dari metro.co.uk pada Senin, 19 Juli 2021, Inggris dan Amerika Serikat menyudutkan China atas kejadian pembobolan server 'Microsoft Exchange'.
Kronologi kejadian dimulai bulan Maret 2021, Microsoft mendeteksi adanya serangan siber yang dilakukan oleh kelompok yang bernama 'Hafnium', meskipun masih belum jelas apakah kelompok tersebut bekerja untuk China atau tidak.
Baca Juga: Setelah Prabowo, SBY Digadangkan Akan Gantikan Kepemimpinan Jokowi. Benarkah? Cek Fakta Sebenarnya
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada bulan Juni 2021 diketahui telah membujuk NATO untuk menyatakan China sebagai ancaman sistem keamanan.
Namun, Uni Eropa memberikan tanggapan yang berbeda.
Mereka tidak menyalahkan pemerintahan China secara keseluruhan untuk tindakan yang dapat membahayakan keamanan, ekonomi, dan masyarakat secara umum itu.
Malah berpendapat bahwa tindakan itu dilakukan suatu wilayah di China dengan tujuan spionase.***