Toyota War, Kala Serdadu Libya Dipermalukan Pasukan Hilux Chad

- 21 Mei 2021, 17:57 WIB
TENTARA BAYARAN  RUSIA - Selama konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel di Moskow, 11 Januari 2020, Presiden Rusia Vladimir Putin ditanyai tentang tentara bayaran Rusia dari perusahaan militer swasta (PMC) Wagner Group di Libya. Putin mengaku keberadaan warganya di negara Afrika Utara, tetapi mengklaim mereka tidak mewakili kepentingan Federasi Rusia  dan juga tidak menerima uang dari negara Rusia./SOURCE: THE SUN VIA THE JAMESTOWN FOUNDATION/
TENTARA BAYARAN RUSIA - Selama konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel di Moskow, 11 Januari 2020, Presiden Rusia Vladimir Putin ditanyai tentang tentara bayaran Rusia dari perusahaan militer swasta (PMC) Wagner Group di Libya. Putin mengaku keberadaan warganya di negara Afrika Utara, tetapi mengklaim mereka tidak mewakili kepentingan Federasi Rusia dan juga tidak menerima uang dari negara Rusia./SOURCE: THE SUN VIA THE JAMESTOWN FOUNDATION/ /THE SUN VIA THE JAMESTOWN FOUNDATION

SalatigaTerkini - Toyota War adalah nama dari fase terakhir perang Libya dengan Chad pada akhir era 1980, yang juga merupakan cikal bakal dari kemunculan kendaraan "technical."

Sebuah mobil pickup dan varian land rover yang umumnya digunakan di negara-negara berkembang untuk transportasi pasukan dan peperangan.

Hampir dua dekade Chad dan Libya terlibat konflik, dimana hal ini salah satunya disebabkan oleh rumor uranium yang berada zona kontestasi di sepanjang perbatasan kedua negara, tepatnya di Jalur Aouzou.

Presiden Libya Muammar Gaddafi, yang berambisi untuk mengembangkan kekuatan nuklir Libya, memulai akuisisi nya terhadap lokasi itu dengan mendanai kelompok pemberontak anti-pemerintah di Chad.

Baca Juga: Perang Saudara Amerika Dimulai, Sejarah 1 Menit: 12 April

Hal itu ditentang oleh Presiden Chad Hissene Habre, yang berujung pada penambahan pasukan Gaddafi di Jalur Aozou.

Pada mulanya, konflik ini terlihat sangat berat sebelah, mengingat Libya pada saat itu mempunyai kekuatan militer yang tak main-main. Menurut Universidad de Navarra, Libya saat itu memiliki 8.000 tentara, 300 tank T-55 , helikopter Mi-24 dan 60 pesawat tempur.

Di lain sisi, ada Chad dengan kekuatan Angkatan Bersenjata yang saat itu tidak begitu maju dan didominasi oleh infantri, serta tak punya teknologi perang yang mumpuni untuk mengalahkan Libya.

Namun, fakta kekuatan militer Libya yang lebih mumpuni tinimbang pasukan Chad tak berlaku pada Pertempuran Fada di tahun 1987.

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah