SalatigaTerkini - Selama konflik yang berkecamuk antara Palestina dan Israel, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat korban jiwa lebih banyak jatuh di kubu Palestina terutama di wilayah Gaza.
OCHA telah mencatat total kematian pada konflik ini sejak tahun 2008, dan dari data tersebut memperlihatkan total 5.600 orang Palestina tewas hingga tahun 2020, sedangkan 115.000 lainnya luka-luka.
Sedangkan di sisi Israel, sebanyak 250 orang tewas di rentang tahun yang sama, dan 5.600 lainnya luka-luka.
Jumlah korban paling tinggi terjadi di tahun 2014 ketika Israel melancarkan Operation Protective Edge di Gaza sebagai respon atas penculikan dan pembunuhan tiga remaja.
Operasi ini berlangsung selama tujuh pekan dan memakan korban tewas lebih dari 2.000 orang yang sebagian besar adalah warga sipil Palestina.
Sedangkan di pihak Israel sebanyak 88 orang tewas di tahun yang sama, dimana sebagian besar korbannya adalah aparat keamanan Israel.
Selain itu, menurut data dari OCHA, unjuk rasa besar-besaran yang terjadi di tahun 2018 di perbatasan Israel-Palestina juga memakan korban luka paling banyak di pihak Palestina.
Dimana lebih dari 28.000 orang Palestina mengalami luka-luka, yang sebagian besar disebabkan oleh gas air mata dan peluru tajam.