Produknya Dicurigai Mata-Matai China, Elon Musk Berjanji Tutup Pabrik

- 22 Maret 2021, 12:48 WIB
Lagu techno Elon Musk di NFT viral di Twitter dengan ditonton lebih dari 5 Juta 'view'.
Lagu techno Elon Musk di NFT viral di Twitter dengan ditonton lebih dari 5 Juta 'view'. /NDTV.COM

Salatiga Tekini - Militer China diketahui telah melarang mobil produk Tesla untuk masuk di wilayah militer karena dianggap mampu membocorkan informasi rahasia, lewat data yang dikumpulkan melalui kamera yang terpasang di dalam mobil.

Gambar yang berkaitan dengan pelarangan ini juga tersebar di sosial media China yang menyebutkan bahwa kamera multi-direksi dan sensor ultrasonik Tesla dianggap pihak militer mampu membocorkan lokasi dan informasi rahasia.

Maka dari itu, mobil Tesla telah dilarang masuk ke wilayah militer dengan alasan keamanan nasional. 

Atas temuanya terhadap kamera dan sensor ultrasonik yang terpasang dalam mobil Tesla, pihak militer China merespon dengan memberitahu para pemilik mobil untuk parkir di luar wilayah atau properti militer.  

Baca Juga: Potensi Mining RTX 3060 Terbuka, Gamers dan Pekerja Grafis Siap-Siap Gigit Jari

Baca Juga: Pakai iPhone Bakal Lebih Setia Daripada Pakai Android

Di lain sisi, CEO sekaligus pemilik perusahaan Tesla, Elon Musk memberikan tanggapan terkait pelarangan ini melalui saluran video dalam Forum Pembangunan China (CDF) yang diselenggarakan pada 18-20 Maret 2021, di Beijing.

Tanggapan itu keluar selang beberapa jam setelah pernyataan dari militer China keluar.

Dikutip Salatiga Terkini dari The Guardian, “ ada dorongan kuat bagi kami dalam menjaga kerahasiaan dalam setiap informasi. Jika Tesla menggunakan mobilnya untuk memata-matai baik di China atau di manapun, kami siap untuk menutup pabrik,” ujar Elon Musk.

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah