Singapura Tanggapi Atas Kejadian Yang Menewaskan Seorang Mahasiswi di Myanmar : Hal Tersebut Merupakan Aib Nas

- 5 Maret 2021, 14:14 WIB
Seorang mahasiswi yang juga atlet Takwondo, Kyal Sin tampak saat berunjuk rasa sebelum akhirnya meninggal ditembak militer Myanmar.
Seorang mahasiswi yang juga atlet Takwondo, Kyal Sin tampak saat berunjuk rasa sebelum akhirnya meninggal ditembak militer Myanmar. /Reuters/Stringer

Balakrishnan dan rekan-rekannya sesama menteri luar negeri di negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah mengadakan pembicaraan dengan perwakilan junta Myanmar awal pekan ini.

Singapura bersama sejumlah menteri luar negeri ASEAN lainnya telah menyerukan pembebasan tahanan politik termasuk pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Update COVID-19 Indonesia 5 Maret 2021 : Kasus Aktif COVID-19 Indonesia Tinggal 147.845 Saja

Balakrishnan pada Jumat mengatakan bahwa para menteri luar negeri (ASEAN) setiap hari berkomunikasi satu sama lain untuk membahas masalah mengenai Myanmar.

Namun, ia mengatakan bahwa meskipun ASEAN harus memainkan peran konstruktif dalam memfasilitasi kembalinya keadaan normal dan stabilitas, akan ada dampak terbatas dari tekanan eksternal terhadap situasi di Myanmar.

"Jika anda melihat selama 70 tahun terakhir, otoritas militer di Myanmar, terus terang, tidak menanggapi sanksi ekonomi, tidak menanggapi pergolakan moral," kata menteri luar negeri Singapura itu.

Baca Juga: Truk Bermuatan Excavator Terguling di Dekat Jembatan Boyoromo Hingga Masuk Parit

Balakrishnan pun mengatakan bahwa meskipun acuan pada piagam ASEAN dan deklarasi hak asasi manusia itu penting, namun tidak cukup untuk mengubah perilaku junta.

"Kuncinya pada akhirnya terletak di Myanmar. Dan ada batasan sejauh mana tekanan eksternal akan ditanggung," kata Balakrishnan.***

 

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x