Network
SalatigaTerkini - Para pemimpin petani India pada hari Rabu, 17 Februari 2021 menguraikan rencana untuk meningkatkan protes terhadap reformasi pertanian, karena perjuangan mereka mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh penting.
Para petani ini menuntut pencabutan tiga undang-undang pertanian baru yang menurut mereka akan merugikan mereka dan menguntungkan perusahaan besar.
Puluhan ribu petani telah berkemah di pinggiran Delhi sejak akhir 2020 dan masih bertahan sampai sekarang.
Protes mereka yang umumnya damai diwarnai oleh kekerasan minggu lalu, ketika beberapa pengunjuk rasa membawa arak-arakan traktor ke jantung ibu kota dan terjadi bentrok dengan polisi.
Baca Juga: Myanmar Masih Memanas, Demonstran Perempuan Tewas Tertembak di Kepala
Polisi sejak itu mendirikan barikade di sekitar tiga lokasi protes utama dan mematikan internet di beberapa daerah.
Para pemimpin petani, berbicara beberapa jam setelah superstar pop AS Rihanna mencuit dalam sebuah posting ke 101 juta pengikut Twitter-nya, mengatakan mereka tidak akan mundur.
“Pertemuan ini menunjukkan kemarahan terhadap pemerintah dan kami akan melanjutkan perjuangan kami,” pemimpin serikat pekerja Rakesh Tikait mengatakan pada 50.000 orang yang berkumpul di komunitas Jat, salah satu komunitas yang berpengaruh secara politik di negara bagian Haryana utara.
Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir, Polda Metro Jaya Alihkan Arus Lalu Lintas
