PBB Ambil Sikap, Junta Militer Myanmar Akan Menghadapi Konsekuensi Yang Berat

- 16 Februari 2021, 16:33 WIB
Polisi Myanmar tembakkan meriam air kearah pengunjuk rasa anti-kudeta di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021.
Polisi Myanmar tembakkan meriam air kearah pengunjuk rasa anti-kudeta di Naypyitaw, Myanmar, 9 Februari 2021. //Reuters/


SalatigaTerkini – Organisasi dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengambil sikap atas kudeta militer di Myanmar.

PPB sudah mengirim utusan untuk menegur tentara Myanmar mengenai tanggapan keras terhadap demonstran yang menentang Kudeta.

Myanmar telah mengerahkan pasukan yang dimiliki di beberapa kota besar untuk menghalau demonstran akhir pekan lalu, demonstran yang mengecam kudeta 1 Februari kembali pada hari Senin 15 Februari untuk menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi dan orang terdekatnya.

Baca Juga: Valheim, Game Baru Yang Terjual 2 Juta Copy di Steam

Walau demonstran yang datang pada hari Senin tak sebanyak dari sebelumnya, masyarakat Myanmar tetap bersikukuh menentang kudeta, karena kudeta telah mengentikan transisi proses menuju demokrasi.

Dikutip dari antaranews.com dalam sambungan telepon dengan wakil kepala junta militer Myanmar, Utusan Khusus PBB Christine Schraner Burgener menegaskan bahwa hak berkumpul secara damai harus dihormati sepenuhnya dan para demonstran tidak dikenakan pembalasan, kata juru bicara PBB Farhan Haq di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Dia telah menyampaikan kepada militer Myanmar bahwa dunia sedang mengawasi dengan saksama, dan segala bentuk tanggapan keras kemungkinan besar memiliki konsekuensi yang berat." kata juru bicara PBB Farhan Haq.

Baca Juga: Update COVID-19 SALATIGA : Jumlah Pasien Terus Berkurang Dalam Sepekan Terakhir Ini

Pemutusan beberapa akses publik, seperti akses internet dan pemadaman listrik membuat para demonstran semakin takut terhadap militer. Kekhawatiran demonstran semakin bertambah ketika tentara menangguhkan batasan hukum atas kewenangan pencarian dan penahanan.

Selain mendesak tentara untuk menghormati hak asasi manusia dan institusi demokrasi, Schraner Burgener juga telah memperingatkan terhadap pemadaman internet, kata juru bicara PBB.

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah