Bitcoin Melejit, Dolar Melemah Jelang Libur Imlek

- 12 Februari 2021, 10:17 WIB
Ilustrasi bitcoin dan dolar
Ilustrasi bitcoin dan dolar /Pixabay/tombark

SalatigaTerkini - Sejumlah mata uang terpantau mengalami pergerakan terbatas pada kisaran sempit terpengaruh liburan di Jepang, China, dan beberapa negara Asia lainnya.

Sementara itu dolar mengalami penurunan tipis terhadap beberapa mata uang utama pada sesi perdagangan yang ditutup pada Kamis (Jumat pagi WIB) kemarin.

Baca Juga: Kota Tua Lasem,Rembang. Tiongkok Kecil di Bumi Indonesia

Penurunan tersebut sebagai imbas dari data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang sedikit lebih lemah dari perkiraan pada sesi sebelumnya.

Setelah sebelumnya mengalami kenaikan 6,3 persen pada 47.685 dolar AS, menyusul bergabungnya BNY Mellon, bitcoin kembali mencapai rekor lain 48.481,45 dolar AS.

Baca Juga: Heboh!! Suara Gemuruh Dilangit Bandung. Warganet: Suara Gemuruh Apa Yah? Udah Dua Hari

Di sektor mata uang kripto ini, bitcoin terpantau terus bergerak menuju angka 50.000 dollar AS.

"Laju perbaikan glasial pasar kerja membenarkan bias dovish Federal Reserve yang dapat membuat dolar rentan terhadap pelemahan dalam jangka pendek," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Western Union Business Solutions di Washington, seperti dikutip SalatigaTerkini dari Antara.

Laporan klaim pengangguran mengikuti data pada Rabu, 10 Februari 2021, yang menunjukkan inflasi inti AS bulan lalu adalah nol, terhadap ekspektasi pasar 0,2 persen.

Baca Juga: Fotografer Wajib Tahu ! Lokasi Wajib Buat Hunting Saat Imlek di Jakarta

Dalam perdagangan sore, euro naik sekitar 0,1 persen menjadi 1,2134 dolar. Perkiraan Komisi Eropa bahwa ekonomi zona euro akan pulih kurang dari perkiraan sebelumnya pada 2021 tidak mempengaruhi mata uang tersebut.

"Ke depan, dollr akan menguat terhadap euro," kata Ron Simpson, direktur pelaksana, analisis mata uang global di Action Economics di Tampa, Florida.

“Potensi pemulihan ekonomi di Eropa terlihat sangat suram saat ini,” tambahnya.

Indeks dolar turun sedikit ke 90,393, namun sejauh ini dolar berada di jalur penurunan mingguan terbesarnya sejak sekitar pertengahan Desember.

Tetapi sebelum minggu ini, dolar telah naik lebih dari 2,0 dolar sejak Januari karena investor menutup short positions ekstrim pada mata uang tersebut.***

Editor: Heru Nugroho

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x