Warga China Protes Kebijakan Lock Down Presiden Xi Jinping, Usai Kebakaran di Urumqi Telan Korban

28 November 2022, 14:47 WIB
Warga China Protes Kebijakan Lock Down Presiden Xi Jinping, Usai Kebakaran di Urumqi Telan Korban /Aljazeera

SalatigaTerkini - Warga China lakukan unjuk rasa atas kebijakan lock down yang diterapkan oleh pemerintah, imbas kasus Covid-19.

Pembatasan tersebut membuat masyarakat di China menjadi semakin frustrasi dengan kebijakan Covid-19, yang membuat mereka terkurung di rumah selama berbulan-bulan 

Dilansir dari Aljazeera, ratusan pengunjuk rasa dan polisi bentrok di Shanghai ketika protes pembatasan Covid-19 China yang berlanjut.

Unjuk rasa sebelumnya tidak pernah terjadi di China sejak Presiden Xi Jinping mengambil alih kekuasaan satu dekade lalu.

Baca Juga: Blackpink Kembali Trending Setelah Kolaborasi Dengan Oreo

Baca Juga: Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Pertimbangkan Perdana Menteri Selanjutnya Usai Gagal Dapat Dukungan Mayoritas

Protes mulai meletus usai 10 orang tewas dalam kebakaran di Urumqi, ibu kota wilayah barat Xinjiang, lantaran kebijakan lock down.

Kematian menjadi penangkal rasa frustrasi atas komitmen teguh Beijing terhadap nol-COVID yang malah dinilai menghambat kehidupan orang sejak kasus pertama terdeteksi di pusat kota Wuhan.

Saya di sini karena saya mencintai negara saya, tetapi saya tidak mencintai pemerintah saya… Saya ingin dapat keluar dengan bebas, tetapi saya tidak bisa. Kebijakan COVID-19 kami adalah permainan dan tidak didasarkan pada sains atau kenyataan,” kata pengunjuk rasa Shaun Xiao kepada kantor berita Reuters di Shanghai, kota terbesar di China dilansir dari laman Aljazeera.

Ratusan orang berkumpul pada 27 November 2022 malam, dengan memegang lembaran kertas kosong sebagai ekspresi sensor protes, saat polisi terus berjaga di Jalan Wulumuqi.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Presiden Korea Utara Kim Jong Un Ungkap Wajah Sang Putri Kepada Dunia

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Mahyar Tousi, YouTuber Asal London yang Panggil Petinggi Pemakai Batik di KTT G20 'Idiot'

Unjuk rasa tersebut berakhir dengan bentrok antara pengunjuk rasa dan petugas keamanan. Bahkan seorang reporter BBC yang meliput protes, diserang dan ditahan selama beberapa jam.

"BBC sangat prihatin dengan perlakuan jurnalis kami Ed Lawrence, yang ditangkap dan diborgol saat meliput protes di Shanghai. Dia ditahan selama beberapa jam sebelum dibebaskan. Selama penangkapannya, dia dipukuli dan ditendang oleh polisi," kata perwakilan BBC.

Warga terlihat menunjukkan kekecewaan mereka kepada kepemimpinan Xi Jinping, sebulan ia resmi mendapatkan masa jabatan ketiganya, sebagai pemimpin Partai Komunis China.

Kejadian kebaran di Umruqi disinyalir menjadi titik kejenuhan masyarakat kepada kebijakan pemerintah yang membuat pergerakan mereka terbatasi, sehingga unjuk rasa untuk pertama kalinya pecah.

Demikian informasi terkait warga China yang lakukan unjuk rasa protes kebijakan lock down, usai insiden kebakaran Umruqi telan korban.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler