SalatigaTerkini - Unjuk rasa yang berlangsung di Kota Norrkoping, Swedia Timur berakhir rusuh dan membuat 3 orang terluka.
Massa demo yang terdiri dari sekitar 150 orang, melemparkan batu ke arah petugas dan kendaraan polisi.
Mereka juga disebut sempat membakar mobil, sehingga membuat petugas melepaskan tembakan peringatan.
Dalam sebuah pernyataan, departemen kepolisian Norrkoping mengklaim bahwa petugas melepaskan tembakan ke udara dengan tujuan untuk menghentikan para demonstran yang menyerang polisi.
Mereka yang terluka diduga terkena peluru yang memantul dan sekarang tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
Sebagai informasi, kerusuhan ini pecah pada 17 April 2022, menyusul pertemuan politisi sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, yang berencana melakukan pembakaran Al-Qur'an di sejumlah kota Swedia sejak 14 April 2022.
Bahkan Paludan dan partainya telah merencanakan unjuk rasa di Norrkoping pada hari 17 April 2022, tetapi menurut laporan media Swedia, Paludan tidak pernah muncul di kota itu.
Melalui laman media sosial Facebook, partai Stram Kurs, mengatakan bahwa ia membatalkan demonstrasi di Norrkoping dan Linkoping, karena menilai pihak otoritas Swedia tidak bisa melindunginya.
Baca Juga: Rihanna dan ASAP Rocky Dikabarkan Putus, Usai Sang Rapper Kepergok Selingkuh, Cek Fakta Berikut!
Baca Juga: Wanita Taiwan Ngaku Telan Sikat Gigi Berukuran 18 cm, Baru Periksa Selang 7 Jam Setelah Pulang Kerja
"Jika saya terluka parah atau terbunuh karena ketidakmampuan otoritas polisi, maka akan sangat menyedihkan bagi orang Swedia, Denmark, dan orang utara lainnya," kata Paludan.
Kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah, seperti di kota Malmo, Norrkoping dan Jönköping serta di ibu kota Stockholm, setidaknya menyebabkan 125 kendaraan polisi rusak dan 34 petugas terluka, sementara 13 orang sudah ditahan.
Demikian informasi terkait 3 orang terluka atas insiden demo yang terjadi di Swedia, usai politikus sayap kanan ingin melakukan pembakaran Al-Qur'an.***