Ribuan Orang Turun ke Jalan Menyuarakan Dukungan Bagi Keluarga Muslim yang Dibunuh di Kanada

12 Juni 2021, 12:19 WIB
Warga meninggalkan bunga sebagai ucapan duka di lokasi kejadian penabrakan truk yang menewaskan satu keluarga di London, Ontario, Kanada /Instagram/@vaal_latina /

SalatigaTerkini - Pada hari Minggu, 6 Juni 2021 lalu, empat anggota keluarga Muslim tewas dalam sebuah serangan yang digambarkan polisi sebagai kejahatan rasial.

Keempat korban, yang mencakup tiga generasi, tewas ketika Nathaniel Veltman (20) menabrak mereka dengan truk pick-upsaat mereka sedang jalan-jalan sore di dekat rumah mereka. Anggota kelima keluarga tersebut, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, selamat.

Polisi setempat menyebut kejadian itu sebagai serangan yang terencana.

Serangan itu memicu kemarahan di seluruh Kanada, dengan politisi dari semua pihak mengutuk kejahatan itu. Mereka mendorong seruan untuk mengambil tindakan guna untuk menghentikan kejahatan rasial dan Islamofobia.

Baca Juga: Serba Serbi Euro: Belgia vs Rusia, Ini Dia Prediksi Head to Head dan Link Live Streaming EURO 13 Juni 2021

Tergerak, ribuan orang turun ke jalan untuk mendukung skorban serangan tersebut.

Seperti dilansir dari kantor berita Reuters dan The Star, Sabtu 12 Juni 2021, pada Jumat , 11 Juni 2021 waktu setempat, orang-orang di kota London, Ontario berjalan kaki sekitar 7 kilometer (4,4 mil) dari tempat di mana keluarga itu ditabrak, menuju sebuah masjid terdekat, dekat dengan tempat Veltman ditangkap oleh polisi.

 

Beberapa warga membawa papan dengan pesan bertuliskan 'Kebencian tak punya tempat di sini', 'Cinta di atas kebencian.' Acara serupa diadakan di kota-kota lain di Ontario, provinsi terpadat di Kanada.

"Bagian terbaiknya bukan hanya jumlahnya ... tetapi keragaman orang-orang yang datang dari setiap komunitas di London, bersatu untuk tujuan ini," kata mahasiswa berusia 19 tahun Abdullah Al Jarad yang ikut aksi damai tersebut.

Baca Juga: Serba Serbi Euro: Mount Lawan Modric, Inggris Vs Kroasia

Veltman muncul dalam persidangan singkat pada hari Kamis (10/6) waktu setempat, dan akan kembali ke pengadilan pada hari Senin (14/6) mendatang. Dia menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris" dan bersumpah untuk menekan kelompok sayap kanan dan kebencian online.

Editor: Ari Pianto

Sumber: REUTERS The Star

Tags

Terkini

Terpopuler