Rapat PBB yang Membahas Kekerasan di Yerusalem Ditunda Karena Keberatan Amerika Serikat

14 Mei 2021, 12:48 WIB
Bentrokan di Yerusalem antara Pemuda Palestina dengan Polisi Israel Kembali Memanas pada Senin, 10 Mei 2021 /Nidal Al-mughrabi/Jeffrey Heller/REUTERS

 

SalatigaTerkini - Para diplomat mengatakan Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, keberatan dengan permintaan China, Norwegia dan Tunisia untuk pertemuan virtual publik Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat untuk membahas kekerasan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan seperti itu akan lebih baik minggu depan untuk memberikan waktu untuk diplomasi dengan harapan mencapai deeskalasi.

Kondisi yang terjadi di Yerusalem mengundang simpati dari berbagai belahan dunia. 

Banyak yang berharap gencatan senjata bahakn kedamaian bisa terjadi antara pemerintah Israel dan Palestina.

Dari dalam negeri Israel dan Palestina sendiri pun berharap kondisi ini bisa segera usai.

Baca Juga: Pemukim Israel Serbu Masjid Al Aqsa untuk Rayakan Paskah

Dikutip dari reuters.com, Assad Karam, 20, seorang pekerja konstruksi, berkata: "Kami menghadapi Israel dan COVID-19. Kami berada di antara dua musuh", ucapnya sambil berdiri di samping jalan Gaza yang rusak akibat serangan udara Israel.

Di Tel Aviv, Yishai Levy, seorang penyanyi Israel, menunjuk pecahan peluru yang jatuh di trotoar di luar rumahnya.

"Saya ingin memberi tahu tentara Israel dan pemerintah, jangan berhenti sampai Anda menyelesaikan pekerjaan," katanya di televisi YNet.

Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan puasa umat Islam.

Jika berlarut-larut, bukan mustahil akan lebih banyak korban jiwa yang dikorbankan dalam perseteruan ini.***

Editor: Ari Pianto

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler