570 Orang Terbunuh di Myanmar, Aktivis Mengecat Jalanan Dengan Warna Merah

6 April 2021, 21:00 WIB
Gunakan Cat, Warga Myanmar Sindir Keras Junta Militer Menggunakan Cat Merah /AP Pic/

SalatigaTerkini - Para aktivis anti kudeta di Myanmar menaburkan cat merah di sepanjang jalan Yangon pada Selasa, 6 April 2021 untuk menandai kematian ratusan martir yang terbunuh oleh pasukan keamanan, selama krisis tak berkesudahan melanda negara itu.

Sekitar 570 orang telah terbunuh selama kurang lebih 2 bulan ketegangan melanda sejak kudeta militer terjadi pada 1 Ferbruari 2021. Selain itu, pasukan keamanan juga telah menangkap sebanyak 3.500 orang dimana 45 di antaranya masih ditahan, seperti dalam keterangan Assiciation for Political Prisoners (AAPP) yang dikutip Salatiga Terkini dari Reuters.

Para demonstran bangun lebih awal di Yangon untuk menaburkan cat di trotoar, jalan, dan halte bis dengan cat merah untuk memprotes aksi brutal aparat keamanan.

Baca Juga: Myanmar Kembali Bebaskan Ratusan Tahanan

Baca Juga: Tragis, Aparat Myanmar Tewaskan Gadis 7 Tahun

Baca Juga: Krisis Myanmar Kian Bergejolak, Warga Mulai Cari Perlindungan Suaka Ke India

"Darah belum kering," tulis sebuah pesan dalam warna merah.

Tulisan lain di sekitar halte bis menargetkan para tentara, yang dianggap telah dieksploitasi oleh jendral mereka.

"Jangan membunuh orang hanya untuk gaji kecil yang setara dengan harga makanan anjing," tulisnya.

Kemarahan telah menyapu Myanmar dalam kurun waktu 2 bulan atas kembalinya pemerintahan militer dan berakhirnya era demokrasi dan reformasi ekonomi serta integrasi internasional yang absen di bawah kekuasaan militer yang opresif di tahun 1962 hingga 2011.

Beberapa pengunjuk rasa menamai gerakan mereka sebagai "spring revolution," yang mempunyai taktik berupa konvoi jalanan, aksi non-kekerasan, dan pembangkanagan sipil yang bertujuan untuk melumpuhkan aparatus pemerintah.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler