SalatigaTerkini - COVID-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia.
COVID-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.
Sejak pertama kali ditemukan di China pada Desember 2019 silam, jumlah kasus positif COVID-19 di dunia terus mengalami peningkatan.
Hingga saat ini sejumlah ilmuwan dunia masih berjibaku untuk menemukan vaksin virus tersebut.
COVID-19 telah memberikan dampak negatif terhadap sejumlah sektor kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Update terbaru pandemi COVID-19 di Dunia kembali di unggah, dikutip dari worldometers.info, Jumlah kasus COVID-19 di Dunia mencapai 110.834.932 kasus dan penambahan kasus baru sejumlah 409.757 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu untuk kasus kematian pasien dalam 24 jam terakhir COVID-19 di Dunia bertambah sebanyak 12.632 jiwa, sehingga akumulasi kasus pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 2.452.543 jiwa.
Angka Pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 85.775.536 jiwa dan sekitar 22.606.853 kasus aktif yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat 19 Februari 2021 di Gobal TV dan RCTI
Baca Juga: Konsisten, Tiga Fakta Kemengangan Roma atas Braga
Berikut ini 5 negara yang menduduki kasus tertinggi di Dunia. Peringkat pertama diduduki oleh Negeri Paman Sam yang mencapai (28.523.524) diikuti India (10.962.189), Brazil (10.030.626), Russia (4.125.598), dan Inggris (4.083.242).
Saat ini Brazil mengalami penambahan yang cukup lumayan yang mencapai 50.000 pasien baru perhari. Oleh karena itu menyebabkan kasus COVID-19 di Brazil mencapai 10 Juta kasus yang pada minggu lalu masih di kisaran 9 Jutaan.
Di Asia sendiri, India menempati urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi Asia (10,880,413) kasus . Sedangkan Indonesia menempati urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah 1.252.685 kasus.
Secara keseluruhan kini ada 13 Negara dengan jumlah pasien COVID-19 yang mencapai lebih dari 2 juta kasus.***