Sinopsis Film Indonesia Terbaru Sedang Tayang di Bioskop : Budi Pekerti

- 11 November 2023, 06:55 WIB
Film Budi Pekerti ingatkan tentang dampak cyber bullying pada kehidupan dan psikologis seseorang
Film Budi Pekerti ingatkan tentang dampak cyber bullying pada kehidupan dan psikologis seseorang /Tangkap layar Instagram @filmbudipekerti

SalatigaTerkini - Dunia perfilman Indonesia kini sedang gencar - gencarnya memproduksi film yang terbaik.

Tentunya terdapat berbagai genre film diantaranya komedi, romantis, drama maupun aksi.

Alur cerita yang dihadirkan juga semakin menarik masyarakat untuk mengikuti film terbaru yang akan segera tayang.

Biasanya film di Indonesia ditayangkan di bioskop maupun Netflix.

Baca Juga: Cek Jadwal Jam Keberangkatan Bus Sudiro Tungga Jaya Magetan - Surabaya, Sabtu 11 November 2023

Baca Juga: Gempa Susulan M6.2 Hari Ini 11 November 2023 Guncang Tanimbar Maluku, Pasca Gempa Laut Banda M7.2

Bioskop kini juga lebih terjangkau apalagi ketika pengunjung datang di hari kerja. Selain itu juga terdapat promo yang biasanya disediakan oleh pihak tertentu.

Sama halnya dengan Netflix, penikmat film juga bisa berlangganan dengan harga yang tentunya terjangkau.

Mengingat berbagai keuntungan tersebut, dianjurkan untuk menonton film dari dalam maupun luar negeri secara legal.

Dalam artikel kali ini membahas tentang sinopsis dari film yang akan tayang di Indonesia yang berjudul Budi Pekerti.

Berlatar di Yogyakarta semasa pandemi, film Budi Pekerti mengisahkan tentang seorang guru BK SMP di Yogyakarta bernama Prani Siswoyo.

Cerita bermula ketika Prani sedang merawat suaminya yang diketahui mengalami gangguan jiwa dan membutuhkan perawatan dari seorang psikiater.

Dari sinilah, masalah pertama Prani mulai terlihat ketika ia harus membayar resep Didit yang relatif mahal. Meski begitu, Prani tetap menebus obat tersebut dengan sisa uang yang ada.

Masalah kedua berlatar ketika Prani dan sang suami baru saja sampai di rumah mereka. Saat itu terlihat pemilik kontrakan rumahnya sedang menawarkan kontrakannya pada orang lain hingga keadaan di sekitarnya ramai.

Meskipun ia sempat melawan si pemilik kontrakan, lagi-lagi Prani harus menerima hal yang tidak ia inginkan tersebut.

Tak cukup dengan semua itu, masalah ketiga pun mulai muncul. Masalah ketiga inilah yang menjadi salah satu poin penting dari alur film ini.

Berawal dari ketika ia sedang membeli putu dari pedagang pasar, Prani menghadapi permasalahan lain yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Hidupnya tiba-tiba berubah ketika sebuah video perselisihannya dengan seorang pengunjung pasar itu tersebar di media sosial.

Meskipun ia sempat melawan si pemilik kontrakan, lagi-lagi Prani harus menerima hal yang tidak ia inginkan tersebut.

Tak cukup dengan semua itu, masalah ketiga pun mulai muncul. Masalah ketiga inilah yang menjadi salah satu poin penting dari alur film ini.

Berawal dari ketika ia sedang membeli putu dari pedagang pasar, Prani menghadapi permasalahan lain yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Hidupnya tiba-tiba berubah ketika sebuah video perselisihannya dengan seorang pengunjung pasar itu tersebar di media sosial.

Video yang beredar tersebut menampilkan konfrontasi emosional antara Prani dan pengunjung pasar di tengah kerumunan, sehingga menimbulkan sorotan negatif terhadap citranya sebagai seorang guru.

Dari situ permasalahan datang bertubi-tubi, mulai dari fitnah, perlakuan kasar, ketidakpercayaan orang sekitar, konflik keluarga, hingga krisis ekonomi yang melanda keluarganya akibat pandemi Covid-19. Hal ini membuat Prani harus merasakan banyak sekali ketegangan.

Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, orang-orang terus saja mencari-cari kesalahannya, hingga ia terancam kehilangan pekerjaan.

Di sisi lain film, Prani sedang mengikuti seleksi naik jabatan sebagai wakil kepala sekolah, dengan bekal kredibilitasnya selama mengajar bertahun-tahun.

Alasan Prani bersedia mengikuti seleksi naik jabatan ini sederhana. Ia ingin memiliki uang lebih untuk biaya berobat suaminya, sekaligus memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Kedua anaknya, Tita dan Muklas, berusaha membantu ibunya mengatasi masalah tersebut sekaligus memastikan agar ayahnya, Didit, yang menderita depresi tidak mengetahuinya.

Mereka seringkali berkontribusi terhadap perekonomian keluarga dengan cara mereka sendiri. Muklas dikenal sebagai pembuat konten bertema hewan, sedangkan Tita menjalankan bisnis jual pakaian bekas alias thrift shop, sekaligus tergabung dalam band indie.

Sayangnya kedua anak Prani kurang mau mendengarkan perkataan Prani dan tidak bisa memahami pikiran satu sama lain. Meski begitu, Prani tetap berusaha menjalin kontak dengan keduanya.

Tak hanya berkutat dengan masalah pribadi, Prani juga harus menjalankan tugasnya sebagai seorang guru dan membantu mengatasi masalah-masalah pribadi siswanya. Di sini lah integritas Prani sebagai seorang guru, ibu, dan istri harus diuji. Akankah Prani berhasil menyelesaikannya?

Demikian informasi tentang judul dan sinopsis film yang akan segera tayang di Indonesia pada bulan ini.***

Editor: Ari Pianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x