"Aku lagi kesaksian di gereja, aku selesai ibadah, ada yang mengalir di kaki aku, aku pikir keringet ternyata darah," ujar ibu dua anak itu.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, ternyata Melaney mengalami adenomiosis, yakni kondisi ketika endometrium atau lapisan permukaan rongga rahim tumbuh di dalam dinding otot rahim yang bisa menyebabkan perdarahan, dan rasa nyeri.
"Jadi yang aku alami, aku mengalami adenomiosis," ucap Melaney.
Terapi hormon hingga disuntikkan pil KB dikonfirmasi oleh dokter tidak akan menghilangkan adenomiosis, hanya mencegah agar tidak bertumbuh.
Setelah mempertimbangkan kesehatan dan rasa nyeri yang dideritanya, Melaney akhirnya mantap memutuskan untuk melakukan operasi pengangkatan rahim.
"Setelah rahimku diambil aku tidak akan menstruasi lagi. Tidak menopause, tapi tidak menstruasi. Ovariumnya masih ada, jadi berhubungan intim suami istri masih bisa," tuturnya.
Demikian informasi terkait Melaney Ricardo yang mengidap adenomiosis sehingga menyebabkannya harus melakukan operasi pengangkatan rahim.***