"Kadang-kadang orang itu salah fokus ke pawang hujan bukan pawang angin. Saya pernah ke India itu ada Festival Balon Udara (Araku Balloon Festival New Delhi, India)," katanya.
Ia juga mengaku tidak pernah mencoba mencari tahu perihal prakiraan cuaca menurut BMKG. Bahkan klien yang membutuhkan jasanya, juga dilarang menyinggung soal ramalan cuaca.
"Enggak, karena prakiraan cuaca BMKG itu bikin down, jadi saya enggak usah. Klien juga gak boleh 'Pak Eko besok prakiraan cuacanya adalah enggak hujan', saya enggak mau," ucap Mas Eko.
Kerap jadi langganan ke luar negeri, Eko Budi Sumantri menyebut pernah gagal mengeser hujan di suatu acara yang menyewa jasanya.
"Pernah. Iya karena takdirnya memang begitu. Jadi kita cuma minta sama Allah, dipindahkan dari daerah sini ke daerah sini. Misal kemarin ada acara di Labuan Bajo kita pindahkan ke Pulau Lombok. Kita doanya 'Ya Allah pindahkan hujan dan mendung dari Labuan Bajo NTT ke Pulau Lombok', doanya begitu. Karena arah anginnya ke arah barat," ucapnya lagi.
Demikian informasi terkait pawang hujan Mas Eko yang kerap jadi langganan hingga ke luar negeri, dari India hingga Italia.***