Network
SalatigaTerkini - Jagat maya sempat dihebohkan dengan video konyol berbikini yang dilakukan oleh DJ sekaligus selebritis Indonesia, Dinar Candy di pinggir jalan, sebagai bentuk protes kebijakan perpanjangan PPKM.
Video yang diunggah oleh Dinar Candy di akun Instagram pribadi miliknya, berujung pada pelanggaran UU tentang pornografi.
Bukan hanya itu, Dinar Candy juga terancam penjara 10 tahun dan denda Rp5 milyar. Aksi konyol berbikini yang dilakukan Dinar Candy di pinggir jalan, seharusnya menjadi ancaman dan peringatan bagi pemerintah Indonesia ke depannya.
Pasalnya, aksi konyol berbikini, tidak hanya terjadi sekali. Para perempuan di kawasan Besipae juga pernah melakukan aksi konyol dengan membuka baju dan pakaian dalam mereka, di depan Gubernur NTT sebagai bentuk protes.
Baca Juga: Profil, Agama, dan Perjalanan Karir Adam Rosyadi, Pacar Agnez Mo
Di Kabupaten Toba, Samosir, para perempuan juga melakukan aksi konyol serupa, demi menghadang aparat dan alat berat yang akan digunakan untuk membangun jalan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah mengembangkan kawasan pariwisata di kawasan Danau Toba.
Aksi-Aksi diatas, dianggap konyol oleh sebagian besar masyarakat, bisa jadi memiliki potensi mematik aksi lain yang serupa. Kebijakan yang tidak berpihak, ditambah keadaan hidup yang sulit, menimbulakan tekanan dan rasa keputusasaan.
Semisal menilik sejarah, aksi konyol pernah datang dari seorang lelaki miskin penjual buah di Tunisia, Muhamed Bouazizi yang membakar dirinya sendiri sebagai hasil keputusasaan atas ketidakadilan yang didapatkannya.
Aksi konyol tersebut menyulut kemarahan masyarakat bahkan mampu membuat Presiden Tunisia, Ben Ali lengser dari tonggak kekuasaan yang didudukinya selama 23 tahun.
