Network
SalatigaTerkini - Dunia K-Drama memang selalu memunculkan isu yang menarik, salah satunya adalah kontroversi serial "Joseon Exorcist".
Jika Anda seorang penggemar K-drama, anda mungkin pernah mendengar bagaimana "Joseon Exorcist" menjadi sebuah kontroversi dan bagaimana serial itu dibatalkan dikarenakan kemarahan publik Korea.
Dari luar, mungkin sepertinya beberapa orang Korea bereaksi berlebihan atas serial ini.
Begitu juga sebagian besar jurnalis di dunia menggambarkannya, bukan karena mereka memiliki niat buruk, tetapi karena mereka juga tidak membaca bahasa Korea yang rumit.
Pusat masalahnya, sebenarnya, bukanlah beberapa properti bergaya China yang salah tempat dalam drama sejarah Korea. Hal yang membuat marah orang Korea adalah keterlibatan pemerintah China dalam semua ini.
Drama ini didanai oleh Jiaping Korea, cabang perusahaan Cina di Korea. Direktur cabang Korea, yang dikenal di Korea sebagai Ahn Eun-Joo (lahir di Harbin, berkebangsaan China dan pindah ke Korea 10 tahun lalu), juga direktur Renmin Ribao (surat kabar resmi Partai Komunis China) kantor cabang Korea.
Jadi ada tanda yang jelas bahwa pemerintah China mengarahkan jalannya serial ini ke media Korea dan sedang memproduksi drama Korea "China-wash". Oleh karena itu, Anda akan melihat makanan dan pakaian Cina ditampilkan sebagai makanan Korea dan pakaian tradisional Korea.
Inilah poin yang membuat orang Korea kesal. Bagaimana media mereka dipengaruhi oleh Partai Komunis Tiongkok, dan bagaimana pengaruh itu melibatkan Tiongkok yang memlunturkan sejarah Korea.
Sangat megganggu bagaimana ada upaya untuk mengalihkan isu dan mengatakan bahwa orang Korea terlalu sensitif terhadap properti dan kostum film. Ini bukan hanya tentang itu.***
