Network
SalatigaTerkini - Bagi para penyuka kisah-kisah mistis atau horor, cerita tentang 'rumah gurita' tentu tidak terlewat begitu saja. Berbagai macam versi cerita berkembang begitu banyak tentang 'rumah gurita' ini karena tidak jelasnya siapa penghuni rumah tersebut dan begitu mencoloknya dekorasi patung gurita yang ada di atas rumah tersebut.
Bagi para pelancong yang sempat mampir ke kota Bandung, tentu penampakan rumah tersebut sempat bikin bulu roma merinding karena begitu besarnya patung gurita tersebut dan berwarna hitam seperti nuasa kelam yang menyeramkan.
Semua cerita yang beredar di masyarakat Bandung hingga Indonesia semakin meluas hingga pada puncaknya tahun 2013, masyarakat Indonesia heboh karena media mencoba untuk membongkar kabar yang beredar bahwa 'rumah gurita' tersebut adalah gereja yang menganut aliran gereja setan dan sering dijadikan sebagai lokasi ritual seks.
Baca Juga: Resmi, Gojek Beli Saham LinkAja Senilai Lebih dari 100 Juta Dolar
Kabarnya, seseorang yang mengaku mantan jemaat gereja setan di 'rumah gurita' tersebut melapor kepada pihak yang berwajib bahwa tempat itu dijadikan ritual-ritual aliran sesat. Sampai pada akhrinya, pihak berwajib pun harus turun tangan menindaklanjuti laporan tersebut.
Berbagai awak media mencoba menelusuri keberadaan rumah gurita untuk mengecek kebenaran dari laporan tersebut. Beberapa sumber mengatakan bahwa akses masuk ke 'rumah gurita' tersebut sangatlah membingungkan karena tidak ada jalan masuk yang menghubungkan jalan ke rumah tersebut.
Dari laporan beberapa media, rumah itu hanya dapat diakses dari sebuah rumah yang bernomor 6 yang merupakan bagian depan dari 'rumah gurita' yang dimaksud. Fakta ini justru dibumbui dengan lekatnya angka enam dalam ritual-ritual aliran sesat.
Baca Juga: Instagram Lite Bakal Rilis di 170 Negara. Tak Perlu Takut Kuota Sekarat
Rumah tersebut memang jarang dihuni oleh si pemilik, yaitu Frans Alimawan, yang lebih sering beraktivitas di Jakarta. Frans dan keluarganya hanya mengunjunginya ketika ada acara keluarga saat berlibur atau saat hari-hari besar.
