Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Sabtu 13 April 2024, Tetap Menyembah-nya Di Masa Sulit

12 April 2024, 00:00 WIB
Lagu Rohani Penyembahan, Sampai Putih Rambutku Dinyanyikan Oleh Hanityas Martharani //freepik/8photo

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Resep dan Ide Menu Rumahan Simpel Telur Puyuh Kuah

Baca Juga: Resep Es Lilin Sirup Jeruk Simpel Anak - Anak Pasti Suka

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Tetap Menyembah-nya Di Masa Sulit" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Mazmur pasal 71 ayat 8 dan 9b.

Tetap Menyembah-nya Di Masa Sulit

Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari. ... janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
( Mazmur 71:8 dan 9b )

Tentu sangat mudah bagi kita untuk bersyukur kepada Tuhan di saat keadaan hidup kita baik-baik saja "everything is good", namun jika keadaan kita tidak baik-baik saja, apakah kita masih bisa bersyukur kepadaNya?

Pada kesempatan ini, penulis teringat tentang kisah hidup Ayub. Ayub adalah seorang yang saleh hidupnya di hadapan Tuhan, namun diijinkan Tuhan mengalami banyak kesulitan dan duka dalam hidupnya, ditambah respon istrinya yang membuatnya tak habis pikir.

Istrinya meminta Ayub untuk mengutuk dan meninggalkan Tuhannya, bahkan semua orang terdekatnya pun mati dan meninggalkan dia.

Namun respon Ayub yang membuat penulis kagum ialah ketika Ayub mengatakan: "apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut."

Dari kisah hidup Ayub ini, kita belajar bahwa yang penting bagi Allah ialah respon kita ketika kita ada dalam masalah.

Setiap kita pasti memiliki pergumulan dan masalah masing-masing. Penulis pun juga pernah ada di situasi sulit dalam hidup ini.

Ketika mengalami masalah, justru teman-teman dekat memilih untuk menjauh, bahkan dengan sengaja mencari tau masalah itu hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka semata dan membicarakannya dengan teman mereka yang lain.

Ini salah satu situasi sulit yang pernah penulis rasakan. Namun pada titik itu, penulis memutuskan untuk tetap menyembah Dia secara pribadi dan berdoa menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yesus, serta meminta kekuatan dari Dia untuk menghadapi situasi-situasi sulit itu, sama seperti yang dilakukan oleh pemazmur dalam Mazmur 71:8 dan 9b.

Dengan keputusan ini, penulis merasa lebih tenang dan kembali menerima kekuatan baru untuk menjalani hidup ini bersama Tuhan.

Mari menjadi pribadi yang dewasa dalam Tuhan, dengan belajar memiliki respon mengucap syukur dan tetap menyembahNya di setiap situasi hidup kita, bahkan ketika ada di situasi tersulit sekalipun. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Sabtu, 13 April 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler