SalatigaTerkini - Nama influencer Rachel Vennya kembali jadi perbincangan hangat netizen di sosial media usai pernyataannya yang disebut kontroversial.
Salah satu akun gosip @insta_julid mengunggah potongan video Rachel Vennya yang mengaku sakit hati kepada orang yang enggan mengakui kesalahannya.
Rachel Vennya bahkan menyebut dendam dengan orang yang minta dirinya melupakan kesalahannya dan mengganggap tak pernah terjadi.
"Gue paling sakit hati, gila ya gue pendendam banget. Gue paling sakit hati di mana misalnya dia ada salah atau segala macem, tapi dia nggak mau kita ngomongin salahnya depan dia. Dia maunya kita lupain aja gitu. Either dia pura-pura itu tidak pernah terjadi," ujar Rachel Vennya.
Baca Juga: Rachel Vennya Panen Hujatan, Usai Pamer Foto Berendam Tanpa Busana di Onsen
Baca Juga: Begini Respon Rachel Vennya, Usai Aldi Taher Ngaku Ngefans Hingga Edit Foto Seksinya: Makasih Doanya
Potongan video tersebut dibanjiri komentar negatif dari netizen. Mereka kembali mengungkit aib mantan istri Niko Al Hakim yang pernah kabur karantina saat pandemi Covid-19 masih tinggi.
Pasalnya, saat masih Indonesia menerapkan PSBB ketat, ibu dua anak tersebut kabur dari karantina dan memlih merayakan ulang tahun bersama rekannya di Bali.
"Kasih kaca boleh kagak sih? Dia liburan waktu itu udah dikasih tau temennya kan kalau lagi ada psbb eh tapi dia tetep ngelakuin kesalahan tanpa dia sadari hmm," kata seorang netizen.
"Koq aq langsung ingat yang masalah isolasi zaman pandemi dulu ya," ujar yang lain.
Baca Juga: Begini Respon Rachel Vennya, Usai Aldi Taher Ngaku Ngefans Hingga Edit Foto Seksinya: Makasih Doanya
Baca Juga: Potret dan Biodata Raka Hutchison yang Dikabarkan Dekat dengan Rachel Vennya
Sebagai informasi, Rachel ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dirinya yang kabur dari karantina usai lakukan perjalanan ke luar negeri.
Namun, netizen dibuat kesal lantaran hakim memutuskan untuk membebaskan segala tuntunan dengan alasan sopan
Demikian informasi terkait Rachel Vennya yang diminta ngaca usai ngaku sakit hati dengan orang yang enggan mengakui kesalahannya.***