SalatigaTerkini - Anak pendakwah kondang, Ustad Yusuf Mansur yakni Wirda Mansur akhir-akhir ini menjadi sorotan warganet.
Hal ini terjadi karena Wirda Mansur dituduh berbohong terkait latar belakang pendidikannya yang disebut lulusan Universitas Oxford dalam akun LinkedInnya.
Hangatnya perbincangan tersebut, Wirda Mansur mengakui bahwa dirinya hanya mengambil program International Baccalaureate (IB) di Oxford.
Hal tersebut disampaikannya pada sebuah unggahan video di media sosial, ia menyebutkan bahwa ada kesalahan.
Baca Juga: Profil Biodata Lengkap Angelina Sondakh, Terpidana Kasus Suap yang Segera Bebas pada April 2022
“Sampai sini ini tricky, IB bukan kuliah, setara sama SMA. Programnya juga nggak sampai selesai. Itu hal biasa, tricky-nya gimana, ‘Kenapa Linkedin lo University of Oxford?'” ucapnya.
Lebih lanjut, Wirda Mansur mengaku bahwa kesalahan tersebut dibuat oleh salah satu stafnya yang menginput datanya ke LinkedIn.
“Gue ditanya sama salah satu staf, ‘Mba Wirda sudah punya Linkedin belum?’ Gue bilang belum, buat apa juga, gue bukan profesional juga. Dibikinlah pada 2020 katanya biar lebih rapi aja. Cuma emang nggak gue kroscek lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, Wirda Mansur dicurigai melakukan pembohongan publik, usai salah satu akun Twitter @strawbeelly mengunggah data-data riwayat pendidikan putri Ustad Yusuf Mansur tersebut.
Sang pemilik akun menemukan perbedaan data di akun Linkedin Wirda Mansur yang ditulis sebagai lulusan University of Oxford dengan pernyataannya di Instagram.
Gadis 22 tahun itu, mengaku mengambil pendidikan S1 di UoB (University of Birmingham) jurusan Business Enterprise, saat menjawab pertanyaan warganet di sesi tanya jawab Instagram.
Publik dibuat semakin bingung usai data di Kemendikbud, mengungkapkan bahwa pemilik nama lengkap Wirda Salamah Ulya merupakan mahasiswa di Institut Daarul Quran, kampus milik sang ayah.
Melihat perbedaan informasi soal riwayat pendidikan Wirda Mansur, banyak yang menduga bahwa ia melakukan pembohongan publik.
Demikian ulasan mengenai pengakuan Wirda Mansur terkait latar belakang pendidikannya yang disebut-sebut pernah kuliah di Universitas Oxford merupakan kesalahan input stafnya.***